Kisah Buaya "Penjaga" Sungai Kapuas

Kisah Buaya "Penjaga" Sungai Kapuas - Apakah sahabat sedang mencari informasi tentang KISAH DUNIA MISTERI ?, Nah isi dalam Artikel ini disusun agar pembaca dapat memperluas pegetahuan tentang Kisah Buaya "Penjaga" Sungai Kapuas, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan referensi dari semua pembahasan untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kisah Misteri, yang kami suguhkan ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kisah Buaya "Penjaga" Sungai Kapuas
link : Kisah Buaya "Penjaga" Sungai Kapuas

Baca juga


Kisah Buaya "Penjaga" Sungai Kapuas

Kisah Buaya "Penjaga" Sungai Kapuas

kisah buaya penunggu sungai kapuas

PONTIANAK - Sungai Kapuas di Kalimantan Barat merupakan sungai terpanjang yang terbentang dari Kabupaten Kapuas Hulu dan bermuara di Kota Pontianak.
Di balik panjangnya Sungai Kapuas, banyak misteri yang tersimpan di dalamnya. Salah satu yang dipercayai oleh masyarakat setempat adalah keberadaan "penjaga" sungai yang memiliki bentuk menyerupai buaya. Buaya penjaga itu berwarna kuning, buaya putih dan buaya hitam.
Masyarakat Kampung Bansir Laut biasa menyebut buaya itu sebagai kembaran dari Mak Tua yang merupakan seorang nenek yang kini sudah meninggal.
kisah buaya penunggu sungai kapuas
Meski terdengar menyeramkan, tetapi sudah puluhan tahun "penjaga" sungai Kapuas tersebut tidak pernah mengganggu manusia di sepanjang sungai.
Tokoh pemuda di Kampung Bansir Kelurahan Bansir Laut, Atut mengaku beberapa kali bertemu sang penjaga.
"Kalau saya bertemu dengan buaya ya di sekitar sini, di pesisir sungai ada pohon Nipah, nah biasa di situ munculnya.
Anehnya kalau muncul tidak pernah berenang layaknya buaya tetapi hanya menunjukkan kepalanya dengan mulut diatas terbuka"
Legenda penunggu sungai kapuas
Menurut Atut, kembaran sekaligus penjaga Sungai Kapuas itu kadang terlihat namun lebih sering muncul di saat orang -orang sekitar Sungai Kapuas menggelar acara pernikahan dan menggelar meriam karbit saat malam takbiran.
"Dan kalau pun muncul, itu tandanya warga yang menggelar acara belum melakukan ritual "buang-buang" seperti minyak, telur ayam kampung, benang, paku dan beras kuning," jelasnya.



Demikianlah Artikel Kisah Buaya "Penjaga" Sungai Kapuas

Sekianlah artikel Kisah Buaya "Penjaga" Sungai Kapuas kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan artikel ini.

Subscribe to receive free email updates: