Judul : Tarian Mistik Dayak Balanghan
link : Tarian Mistik Dayak Balanghan
Tarian Mistik Dayak Balanghan
Tarian Mistik Dayak Balanghan
Tarian itu bukan tarian sembarangan, mereka memanggil arwah para leluhur bahkan para Raja Dayak untuk hadir ke acara mereka
Hujan lebat turun saat kami baru sampai dan selesai memarkir kendaraan di Desa Mauya. Secara administratif Desa Mauya masuk dalam wilayah Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan. Butuh waktu sekitar tujuh jam perjalanan dari kota Banjarmasin.
Desa Mauya dihuni oleh sub suku Dayak Meratus, yang persebarannya hanya terdapat di Kecamatan Halong. Bentuk desa Mauya mengikuti pola sungai Balangan dan anak sungai kecil yang berhulu di pegunungan Meratus. Rumah-rumah yang saling berhadapan kadang hanya di pisahkan jalan kecil selebar lima meter. Sebagian warga masih ada yang tinggal di punggung bukit. Lebih jauh lagi ke dalam hutan, hanya ada dua sampai lima buah rumah.
Ritual Aruh Baharin kali ini dilaksanakan oleh 20 kepala keluarga, dengan 100 jiwa lebih. Dengan ditemani seorang pemuda setempat, saya berjalan mendekati rumah adat tradisional, atau ‘balai adat’ dalam bahasa setempat. Ratusan laki-laki lengkap dengan mandau di pinggang, gotong royong menyiapkan persiapan upacara adat. Beberapa wanita membuat janur, melengkapi sesaji untuk keperluan ritual.
Tepat di tengah rumah adat, lima orang pria duduk bersila mengelilingi salah satu pusat pemujaan yang bernama Balai Tumarang. Lima orang itu di kenal sebagai Balian, tokoh spritual Dayak yang akan memimpin ritual ataupun pengobatan. Aroma kemenyan memenuhi udara, mereka mulai merapalkan mantra, mengeluarkan Gelang Hiang yang terbuat dari tembaga, kain penutup kepala, kapur, serta kain mirip sarung untuk dijadikan semacam celana. Mereka juga mengeluarkan kain putih seperti selendang yang nantinya akan dikalungkan menjuntai di dada telanjang mereka.
Demikianlah Artikel Tarian Mistik Dayak Balanghan
Sekianlah artikel Tarian Mistik Dayak Balanghan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan artikel ini.